Postingan

Ketika Sudah Terbiasa Menyalahkan Orang Lain

Pemikiran yang: Ketika memperkosa maka biasanya yang disalahkan adalah si korban yang memakai baju seksi, keluar di malam hari, atau keluar seorang diri. Kasus pelecehan seksual, tawuran, anak dibawah umur yang melakukan aksi tidak senonoh, tapi yang disalahkan konten porno bebas diakses tanpa sensor, atau media sosial dan boikot berbagai kartun dewasa. Ketika menghujat kaum LBGT karena itu "penyakit menular", biasanya yang bergaul dengan mereka cenderung akan ikut menjadi LBGT. Ketika ada pencuri tapi yang cenderung disalahkan adalah korban yang lupa mencabut kunci motor, mengunci pintu rumah dll. Ketika menyukai seseorang namun cintamu ditolak/putus maka biasanya akan menyalahkan atau membencinya karena hubungan yang sudah rusak dan pengorbananmu sia-sia. Ketika banjir, macet, dll, tapi cenderung menyalahkan pemerintah. Tapi apakah: Korban pemerkosaan pernah meminta untuk diperkosa? Konten dan media porno memang sengaja ditujukan untuk anak dibawah umur? Kaum

Gelap terang akan silih berganti, perjuanganku tidak akan pernah selesai Kartini

Gambar
"Di senja ini aku menatap langit yang perlahan menghitam, teringat kejadian dimana hak atas tubuhku diambil paksa para lelaki itu. Kartini, aku tak punya senjata untuk melawan penjajah itu layaknya Cut Nyak Dhien dan tak sepertimu yang mendapat kesempatan mengenyam pendidikan, hanya berbekal tekad dan ideologi (emansipasi wanita) yang kau wariskan aku selalu berjalan tegap. Tubuhku yang terlihat kecil dan lemah seakan selalu memancing perilaku superioritas para lelaki. Ternyata tekad dan ideologiku tidak cukup melawan kuatnya tekanan fisik para lelaki itu. Mereka tidak peduli bagaimana prinsip dan ideologi wanita, karena bagi mereka wanita adalah objek, ya objek seksual mereka. Ironisnya lagi bukan hanya lelaki, tapi ada wanita juga yang membiasakan dan membiarkan pandangan busuk itu. Aku menangis berharap ideologimu ini tetap bisa menolongku. Kenyataanya cibiran dan pandangan masyarakat yang malah memojokkanku itu membuatku malu. Apakah tubuhku tidak cukup? ideologiku, buk

Cinta bukan hanya sekedar rasa, tapi juga tanggungjawab

Gambar
Semua orang pasti menginginkan kisah cinta dan pernikahannya akan selalu memberi kebahagiaan, namun tak sedikit juga pernikahan yang berakhir di meja hijau dan bahkan menyisakan luka dihati ataupun fisik (kekerasan dalam rumah tangga). Masalah dalam suatu hubungan pasti akan selalu ada, namun tergantung bagaimana kita menyikapi masalah itu apakah sebagai pembelajaran untuk  memperbaiki hubungan atau sebagai alasan untuk berpisah.   Banyak orang yang menganggap pernikahan sebagai beban sosial. Pertanyaan " Kapan menikah?" "Kapan nyusul ke pelaminan?" "Cepat lamar dia, malu sama tetangga!". Ada juga yang menjadikan pernikahan sebuah prestasi ketika bisa menikah muda. Saya pribadi tidak mempermasalahkan dia menikah muda atau tua, dan menikah atau tidak, hanya saja ingin membagi padangan saya tentang pernikahan itu bukan soal cepat atau lambat tapi tentang mampu membahagiakan atau tidak? Ada kalanya kita juga harus berpikiran negatif terhadap sesu

Pembelajaran merarik dari anime Kuzu no Honkai (Scum's Wish)

Gambar
Pecinta anime pasti tau anime yang bergenre romance tapi rada ecchi ini (18+). Menurut saya dari anime ini kita bisa belajar tentang cinta, pengharapan, penantian, ego, cemburu, kekecewaan dan pelampiasan. Anime ini berkisah tentang Awaya Mugi dan Yasuraoka Hanabi terlihat seperti pasangan ideal . Keduanya cukup populer dan tampak cocok satu sama lain. Namun, sebenarnya mereka jadian karena hanya ingin mengurangi rasa kesepian keduanya. Mugi jatuh cinta pada Minagawa Akane (Akane Sensei), guru privatnya. Begitu pula dengan Hanabi, ia mencintai seorang guru muda Kanae Narumi (Kanai Sensei) yang sejak lama dekat dengan keluarganya. Keduanya saling berbagi tempat untuk meluapkan kesedihan satu sama lain karena tidak dapat memiliki orang yang mereka cintai. Di sisi lain, Kanai Narumi pun menyatakan cinta kepada Minagawa Akane dan mereka terlihat semakin dekat sehingga membuat Mugi dan Hanabi semakin sakit hati. Disini saya akan kembali menceritakan beberapa versi kisah ci

Pengujian dalam Audit

PENGUJIAN DALAM AUDIT Dalam mengembangkan rencana audit keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pengujian pengendalian dilakukan untuk mendukung pengurangan pengukuran risiko pengendalian, sementara auditor menggunakan prosedur analitis dan pengujian terperinci saldo untuk memenuhi risiko deteksi. Pengujian substantif transaksi memengaruhi risiko pengendalian maupun risiko deteksi yang direncanakan, karena mereka menguji efektivitas pengendalian internal serta jumlah nominal transaksi. 2.1 PENGUJIAN SUBSTANTIF Auditor harus menghimpun bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Perancangan pengujian substantif meliputi penentuan: a.        Sifat pengujian b.       Waktu pengujian c.        Luas pengujian substantif 2.1